Laman

Minggu, 06 September 2009

Pembelajaran teman sebaya setingkat anak-anak balita

Bismillahirrahmanirrahim,
 
Pada hari Minggu tertanggal 6 September 2009 sekitar jam 10.40 WIB. Pada waktu itu saya membahas soal persiapan ujian CPNS yang saya dapat dari internet. Diwaktu pagi yang indah tersebut, secara tidak langsung saya mendengar hal yang sangat memberikan inspirasi bagi saya untuk mencoba menulis. Disamping itu saya juga termotivasi oleh teman saya Sdr. Musfiyendra, S.IP (Editor Padang Ekpress, Posmetropadang padang-today.com, minangkabau didunia maya) untuk mencoba menulis sesuatu yang dipikirkan dan alam sekitarnya.
 
Pada minggu yang indah di Bulan Puasa 1430 H, saya mendengar anak-anak belajar, ada yang menjadi seorang guru dan ada sebagai murid. Anak-anak tersebut berumur 2-5 tahun. Ada yang satu berusia 7 tahun. Dari hal ini yang menjadi seorang guru adalah anak  yang lebih besar dan pintar, karena dia telah berpendidikan tingkat SD. Sedangkan yang lebih kecil dan sebaya sebagai murid. Saya mendengar dan melihat bahwa cara anak tersebut mengajar membawa inspirasi saya untuk mempelajari dari hal demikian. Mereka melakukan dengan cara yang simpel dan mudah dipahami. Anak tersebut menjelaskan materi sidikit terlebih dahulu, setelah itu menanyakan berbagai pertanyaan yang secara spontan dijawab langsung anak yang sebagai murid secara bersama. Dalam hal ini sebagai seorang guru harus mengetahui tingkat kemampuan anak terlebih dahulu dan memberikan reward dan penghargaan kepada anak yang dapat menjawab segala pertanyaan yang diajukan. Inilah yang dilakukan oleh anak-anak tersebut. Apakah kita tidak pernah terpikirkan demikian.? Kadangkala kita sulit memberikan perhatian dan reward kepada anak didik kita.
 
Dari Background tersebut, saya ingin mencoba mengembangkan masalah ini, kenapa pembelajaran teman sebaya setingkat anak-anak sangat menarik dan efektif?. Dari hal ini saya yakin dan percaya harus diadakan berupa kajian khusus ataupun dalam bentuk penelitian dan analisis yang lebih dalam. Karena hal ini juga nanti adanya hubungan dengan pola perkembangan pemikiran anak., sehingga dapat memciptakan sebuah metode pembelajaran yang lebih efektif untuk tingkat anak-anak  dan bahkan digunakan dalam tingkat yang lebih tinggi, meskipun sebelumnya sudah ada pembelajaran tingkat teman sebaya (tutorial) yang sering dilakukan pada waktu adanya Remedial, dimana ada yang dilakukan secara tutorial, pengayaan dan lainnya. 
 
Dari hal tesebut diatas, saya ingin mengomentari bahwa apakah anda pernah melihat, memikirkan dan menghadapi hal yang saya hadapi saat ini? kalau ada, saya mengajak kita semua untuk dapat membentuk sebuah kelompok untuk mengadakan suatu penelitian? Apakah itu namanya penelitian tindakan kelas atau penelitian yang lebih jauh lagi ataupun hanya sebagai suatu kiat bagi kita untuk dapat membandingkan cara kita mengajar dengan apa yang telah dilakukan anak-anak tersebut.
 
Berarti kita harus dapat memikirkan latar belakang, tujuan dan apa sebabnya terjadi demikian? Apakah akan berpengaruh terhadap tingkat pemahaman dan daya tangkap anak-anak........................ le's think together about it
 
By: Mr. Ridi

Tidak ada komentar: